Jumat, 30 Agustus 2013


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME atas limpahan rahmat NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun  kami sadar  makalah ini begitu jauh dari kata sempurna,  namun kami tetap berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, khususnya untuk dapat lebih memahami tentang system pencernaan, fungsinya serta gangguan- gangguan yang dapat terjadi padanya.




                                                                                                          Bagu, Juni 2013           


                                                                                                                Penyusun








i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................      i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ..      ii
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................................... ..      1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................... ..      1
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Definisi system pencernaan............................................................................................ ..      2
B.     Organ- organ dalam system pencernaan......................................................................... ..      2
C.     Fungsi system pencernaan.............................................................................................. ..      7
D.    Fungsi hati dan kaitannya dengan system pencernaan................................................... ..      8
E.     Gangguan pada system pencernaan................................................................................ ..      10
BAB III  PENUTUP
KESIMPULAN............................................................................................................................                  16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................      17






 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

B.   RUMUSAN MASALAH

1.    Apa definisi dari sistem pencernaan ?
2.    Organ - organ apa saja yang terdapat dalam system pencernaan ?
3.    Apa fungsi saluran pencernaan ?
4.    Apa fungsi hati dan bagaimana kaitannya dengan system pencernaan ?
5.    Apa saja gangguan fisiologis yang dapat terjadi pada saluran pencernaan ?










BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses pencernaan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh  . Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu rongga mulut, faring, esofagus, usus halus (Duodenum, jejunum, illeum), usus besar (Caecum, colon ascenden, colon tranversum, colon descenden, colon sigmoid, rectum dan anus), dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva (sublingual, submandibular, parotis), hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran  pencernaan yang terletak dibawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal.

B. ORGAN- ORGAN DALAM SISTEM PENCERNAAN

1.      Rongga mulut
Dimulai dari mulut yang terbuka, makanan memasuki rongga mulut.  Fungsi dari rongga mulut adalah :
1)  Analisis sensoris makanan sebelum ditelan
2) Memproses makanan secara mekanik melalui kerja gigi, lidah dan   permukaan palatum
3) Lubrikasi  dengan mencampur dengan mukus dan sekresi kelenjar saliva dan
4)  mencerna karbohidrat dan lipid secara terbatas.  Rongga mulut dilapisi oleh mukosa dengan epitel skuamosa berlapis.
  • Lidah :   Fungsi utama lidah adalah
1). Melakukan proses mekanik dengan cara memadatkan, memutar balikan bahan makanan
2). Manipulasi,  membantu kunyahan dan menyiapkan bahan makanan agar mudah ditelan
3). Analisis sensoris melalui sentuhan, suhu, reseptor  pengecap dan
 4). Mensekresikan lendir dan enzim lipase lingual.  Sel-sel epitel lidah dibasahi  oleh hasil sekresi kelenjar kecil yang meluas ke dalam lamina propria.  Sekresi ini mengandung air, musin dan enzim lipase lingual yang bekerja pada kisaran pH 3-6. 
Lidah terdiri dari 2 kelompok otot skelet yaitu: otot lidah ekstrinsik yang relatif besar yang bekerja untuk semua gerakan lidah dan otot lidah intrinsik yang lebih kecil yang berfungsi merubah ukuran  lidah  dan membantu otot lidah ekstrinsik  selama  gerakan yang tepat seperti pada waktu berbicara.
·         Kelenjar saliva:  Terdiri dari 3 pasang yang mensekresikan hasilnya ke dalam rongga mulut yaitu : 

1). Kelenjar parotis, melapisi  bagian inferior di kedalaman arkus zigomatika pada kulit yang menutupi permukaan lateral dan posterior mandibula. Kelenjar parotis  menghasilkan sekresi serosa yang mengandung sejumlah  besar amilase saliva, enzim yang memecah tepung (karbohidrat kompleks),

 2). Kelenjar sublingual, ditutupi oleh membran mukosa  mulut bagian bawah. Kelenjar sublingual menghasilkan sekresi mukus yang bekerja sebagai buffer dan lubrikan.
3). Kelenjar submandibula yang  terdapat di dasar mulut sepanjang permukaan dalam mandibula.  Sel-sel kelenjar submandibula  mensekresikan campuran buffer, glikoprotein yang dikenal dengan musin dan amilase saliva. Kelenjar saliva menghasilkan 1 – 1.5 L saliva setiap hari dimana 99.4% adalah air.  Sisanya 0.6% terdiri dari elektrolit (Na+,  Cl-  dan HCO3-), buffer, glikoprotein, antibodi, enzim dan hasil buangan.  Kira-kira 70% saliva berasal dari kelenjar submandibularis,  25%  dari parotid dan 5%  dari sublingualis. 
Saliva dihasilkan ketika makanan masuk ke mulut dan memiliki berbagai fungsi yaitu : 
a.       Melubrikasi mulut
b.      Melembabkan dan  melubrikasi material di mulut
c.       Melarutkan zat kimia yang akan merangsang  taste buds dan menyediakan informasi sensoris  mengenai material
d.      Memulai proses pencernaan karbohidrat kompleks sebelum  material di telan   

·         Gigi : Tonjolan alveolar maksila dan mandibula membentuk lengkungan atas dan bawah lengkung dental.  Terdapat 4 jenis gigi dengan fungsi masing-masing yaitu :
1). Insisor, merupakan gigi berbentuk pisau terletak di depan mulut.  Insisor berguna untuk menggunting atau memotong
  2.) Kuspid atau gigi taring, berbentuk kerucut,  digunakan untuk mencabik atau mengiris
3). Bicuspid atau premolar, memiliki mahkota datar dengan banyak tonjolan  berfungsi untuk  menghancurkan,  menumbuk dan  menggiling, dan 
4). Molar, dengan bentuk yang sangat besar, mahkota datar dengan tonjolan yang banyak untuk menghancurkan dan menggiling.   

2.      Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggororkan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan esofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.

3.      Esofagus ( kerongkongan)
Adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar vertebra torax  kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristaltis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk melumasi dan melindungi esofagus.
4.       Gaster (Lambung)
Regio-regio lambung terdiri dari bagian cardia, fundus, badan organ, dan bagian pylorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinkter) yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinkter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a.    Cardia adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung.
b.    Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
c.    Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d.   Pylorus lambung menyempit diujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinkter pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya adalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinstik (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
Fungsi sekresi dan pencernaan
1.    Pepsin dan HCl merubah protein menjadi pepton/peptida
2.    Amilase, merubah amilum menjadi maltosa
3.    Lipase, merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
4.    Sintesis dan sekresi gastrin
5.    Sekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada illeum
6.    Sekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan


5.    Usus halus

Usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfinkter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. . Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh
Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulai dari lambung usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk kedalam duodenum melalui sfinkter pylorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

6.    Usus besar

Dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki villi, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih besar, panjangnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar dibandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari caecum (kantong tertutup yang menggantung dibawah area katup ileosekal), colon (colon ascenden, colon tranversum, colon desenden, colon sigmoid), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13 cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus).
Fungsi usus besar diantaranya adalah:
a.    Mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
b.    Hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormone pencernaan
c.    Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan Thiamin) dan berbagai gas.
d.   Mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

7.      Rectum dan anus

Rectum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah colon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rectum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada colon desenden. Jika colon desenden penuh dan tinja masuk ke dalam rectum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Dewasa dan anak yang lebih tua bias menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfinkter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Organ- organ lain :
1.      Pancreas
Merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
a)    Sel asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b)   Pulau langerhans, menghasilkan hormone
Pancreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormone ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pancreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pancreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

2.      Kandung empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
a)    Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
b)   Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

3.      Hati

C. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Namun secara garis besar, fungsi system pencernaan dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Fungsi Mekanik

Adalah fungsi sistem pencernaan yang dapat mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan.
Fungsi mekanik system pencernaan identik dengan  pencernaan mekanik, pencernaan  secara mekanik  umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
Fungsi mekanik diperankan oleh organ- organ pencernaan seperti gigi, lambung dan usus.

2. Fungsi Sekresi

Merupakan fungsi saluran cerna yang berfungsi untuk  pelepasan air, enzim, asam, buffer, serta garam-garam oleh sel-sel epitel saluran pencernaan dan organ kelenjar. Fungsi ini diperankan oleh kelenjar ludah, lambung, duodenum, dan pankreas , yang berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan dan menghasilkan mukus untuk proses lubrikasi dan proteksi Pengaturan fungsi ini  diatur oleh susunan saraf otonom, Pengaruh hormonal dan saraf enterik .
Misalnya pada pengturan sekresi ludah :
         Saraf Parasimpatis : rangsang mekanik, kimiawi, mencium bau makanan yang disukai atau tidak disukai. Sekresi saliva meningkat tapi kandungan bhn organiknya rendah .
         Saraf simpatis : dapat meningkatkan sekresi saliva tapi kurang kuat dibanding parasimpatis , merubah komposisi ludah. Sekresi saliva menurun, kandungan bhn organik banyak (kental).


3. Fungsi Absorpsi
Merupakan fungsi saluran pencernaan dalam Penyerapan oleh villi-villi intestinal dan masuk ke dalam sirkulasi atau Merupakan pergerakan substrat organik, elektrolit (ion anorganik), vitamin dan air melintasi epithelium saluran pencernaan masuk ke dalam cairan interstitial saluran pencernaan.
Fungsi ini diperankan oleh usus halus, sesuai dengan fungsinya yang diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti.
D. FUNGSI HATI DAN KAITANNYA DENGAN SISTEM PENCERNAAN
Hati yang disebut juga sebagai liver merupakan kelenjar paling besar dalam tubuh dan termasuk ke dalam sistem pencernaan makanan atau tractus digestivus. Fungsi Hati dalam tubuh adalah tempat distribusi makanan, tempat menghancurkan eritrosit, tempat penyimpanan glikogen tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen, penghasil empedu untuk  menetralkan racun dan pembentukan urea.
Hati berperan sebagai distributor makanan karena sari makanan yang berasal dari usus diangkut oleh plasma darah melalui vena porta hepatika ke hati. Selanjutnya sari makanan akan dinetralkan dalam hati. Zat yang sudah tidak mengandung racun dari hati akan didistribusikan ke jantung melalui vena hepatika. Didalam Hati glukosa yang berlebih akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin dan glukagon. Glikogen disimpan dalam hati sebagai makanan cadangan.



Selain itu, hati juga berfungsi sebagai organ Pengatur metabolisme :  Hati merupakan organ utama yang terlibat dalam pengaturan komposisi sirkulasi darah.  Semua darah yang meninggalkan permukaan absorbsi di saluran pencernaan  memasuki sistem vena porta dan mengalir ke hati.  Sel-sel hati mengekstrak nutrien dan  racun dalam darah sebelum mencapai sirkulasi sistemik melalui vena hepatica.
Hati  memindahkan dan menyimpan kelebihan nutrien dan mencegah defisiensi nutrien dengan cara memobilisasi cadangan yang disimpan dengan cara sebagai berikut :
1) Metabolisme karbohidrat :  Apabila kadar glukosa darah meningkat, sel-sel hati menyimpannya  sebagai glikogen atau mensintesisnya menjadi lipid dan disimpan di hati atau di jaringan lain.  Apabila kadar glukosa darah menurun, sel-sel hati memecah cadangan glikogen  menjadi glukosa dan melepaskannya ke aliran darah.  Sel-sel hati juga mensintesis glukosa dari bentuk karbohidrat lain atau dari asam amino yang dikenal dengan glukoneogenesis.
2) Metabolisme lipid :  Hati mengatur kadar sirkulasi trigliserida, asam lemak dan kolesterol.  Apabila kadarnya menurun, hati memecah cadangan lipid dan melepaskannya ke sirkulasi darah.  Sebaliknya, apabila kadarnya meningkat, lipid dipindahkan dari sirkulasi darah untuk disimpan.
3) Metabolisme asam amino:  Hati memindahkan kelebihan asam amino dari sirkulasi darah untuk disintesis menjadi protein atau dirubah menjadi lipid atau glukosa untuk disimpan sebagai cadangan energi
4) Memindahkan sisa metabolisme :  Proses perubahan asam amino ke lipid atau karbohidrat atau pemecahan asam amino  untuk menjadi energi (proses deaminasi)  menghasilkan produk yang toksik yaitu ammonia.  Hati menetralkan ammonia  dengan merubahnya menjadi urea, komponen yang  hampir tidak berbahaya yang kemudian diekskresikan melalui ginjal.  Hasil  buangan lainnya seperti racun yang terdapat di sirkulasi, obat-obatan,  juga di dipindahkan dari darah untuk di non aktifkan, disimpan atau di ekskresikan.
5) Menyimpan vitamin :  Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan vitamin B diserap dari darah dan disimpan dalam hati.
6) Penyimpanan mineral:  Hati merubah cadangan besi menjadi feritin dan menyimpannya dalam bentuk kompleks protein-besi.
7)  Menonaktifkan obat-obatan:  Hati memindahkan dan memecah obat-obatan yang beredar , dengan demikian  membatasi lamanya pengaruh obat-obatan tersebut.



E. GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)

Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentuk
karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan
tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa
makanan tersebut dan menghasilkan asam.


Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk
mencegahnya, jangan lupa menggosok gigi pagi dan malam sebelum tidur.

2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)

Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut
disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga
mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa
ulkus dapat disebabkan oleh bakteri, umumnya diakibatkan adanya infeksi Helicobacter Pylori ,Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

3. Diare

Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi
ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas
sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air
sehingga feses keluar dalam bentuk cair.

4. Sembelit (Konstipasi)

Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi
sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus besar
yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses
berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga
feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan.
Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur- sayuran
dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita
dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.



5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)

Usus buntu yang normal tidak berbahaya, yang berbahaya adalah perdangannya. Radang usus buntu terpicu karena sumbatan di usus butnu. Sumbatan mengakibatkan pembengkakan buntu yang mengakibatkan dinding usus buntu rapuh serta pecah. Awal serangan biasanya nyeri disekitar pusar, bahkan padan banyak kasus menyerupai nyeri dilambung. Lama-lama nyeri muncul didaerah perut kanan bawah . Kualitas nyeri bervariasi dan bergantung dari banyak hal, antara lain apakah pernah minum antibiotik sebelumnya, apakah pernah minum obat penghilang rasa nyeri sebelumnya, letak usus buntu yang meradang dan seberapa parah kondisi usus buntu yang meradang.
Gejala khas atau disebut juga gejala klasik usus buntu biasanya pada tahap awal seperti gejala masuk angin, kembung, begah, disertai mual, tidak nafsu makan, sakit dilambung, lalu 7-12 jam kemudian sakit dilambung itu pindah ke bagian perut kanan bawah.

Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi
karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat- zat
asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus
buntu bengkak, membusuk, dan pecah.

6. Gastritis
Penyakit gastritis sama juga dengan penyakit maag. Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Labung pada dasarnya adalah sebuah kantung otot dimana makanan dicerna. Ketika makanan masuk kelambung, secara bersamaan mukosa pada lambung mengeluarkan asam hidroklorida. Asam ini amat korosif sehingga paku pun dapat larut dalam cairan ini.
Penyakit Gastritis bukanlah suatu penyakit tunggal, namun beberapa kondisi yang berbeda yang semuanya mempunyai peradangan lapisan lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh terlalu banyak minum alkohol, penggunaan obat-obat anti peradangan nonsteroid jangka panjang seperti aspirin atau ibuprofen, atau infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori (H. pylori).
Kadangkala penyakit gastritis berkembang setelah operasi utama, luka trauma, luka-luka bakar, atau infeksi-infeksi berat. Penyakit-penyakit tertentu, seperti pernicious anemia, kelainan-kelainan autoimun, dan mengalirnya kembali asam yang kronis, dapat juga menyebabkan gastritis.


Gejala penyakit gastritis yang paling umum adalah gangguan pada perut atau sakit perut. Adapun gejala lainnya adalah:
  • Bersendawa
  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Atau suatu perasaan penuh atau terbakar di perut bagian atas.
Darah dalam muntahan anda atau tinja yang hitam merupakan suatu tanda perdarahan didalam lambung, yang mungkin mengindikasikan suatu persoalan yang serius pada lambung Anda yang memerlukan perhatian medis dengan segera.
7.Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
8. Disentri
Disentri (sebelumnya dikenal sebagai fluks atau fluks berdarah) adalah gangguan peradangan usus, terutama usus besar, yang menghasilkan diare berat yang mengandung lendir dan / atau darah dalam tinja. Jika tidak diobati, disentri bisa berakibat fatal.
Gejala disentri sering termasuk bagian kotoran dan, dalam beberapa kasus, muntah darah. Frekuensi mendesak untuk buang air besar, volume kotoran berlalu, dan adanya lendir dan / atau darah tergantung pada parasit yang menyebabkan penyakit. Setelah pemulihan dimulai, refeeding awal menganjurkan, menghindari makanan yang mengandung laktosa karena intoleransi laktosa sementara, yang dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Disentri biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau protozoa atau infestasi cacing parasit, tetapi juga dapat disebabkan oleh iritasi kimia atau infeksi virus. Dua penyebab yang paling umum adalah infeksi dengan basil dari kelompok Shigella, dan kutu oleh amuba, Entamoeba histolytica. Ketika disebabkan oleh basil itu disebut disentri basiler, dan ketika yang disebabkan oleh amuba itu disebut disentri amuba.

9.Parotitis
Penyakit Gondong atau dalam dunia kesehatan dikenal sebagai parotitis atau Mumps adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-14 tahun. Peningkatan kasus yang besar biasanya didahului pada penularan di tempat sekolah.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Mumps yaitu virus berjenis RNA virus yang merupakan anggota famii Paramyxoviridae dan genus Paramyxovirus. Terdapat dua permukaan glikoprotein yang terdiri dari hemagglutinin-neuraminidase dan fusion protein. Virus Mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.
Penyakit Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar.
Tanda dan Gejala Penyakit Gondongan
  • Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
  • Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
  • Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
  • Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis)
Pemberian vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, yaitu imunisasi MMR (mumps, morbili, rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan.
Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong.
Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek apanas atau gejala lainnya. Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium, dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit gondongan.

10. Xerostomia

Xerostomia adalah keluhan berupa adanya rasa kering dalam rongga mulutnya akibat adanya penurunan produksi saliva (hiposalivasi) atau perubahan komposisi saliva. Apabila terjadi kelainan pada kelenjar saliva mayor dan minor dapat menimbulkan penyakit xerostomia. Air liur yang sering disebut saliva berasal dari kelenjar-kelenjar saliva yang terdapat di rongga mulut.
Kelenjar saliva terdiri atas kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar saliva parotis, submandibularis, dan sublingualis yang terletak di sekitar daerah leher. Sedangkan kelenjar saliva minor tersebar di seluruh mukosa mulut. (Lewis 1998)
Gejala xerostomia :
* Kekeringan di mulut
* Ludah yang tampak tebal
* Luka atau split kulit pada sudut mulut Anda
* Bibir pecah-pecah
* Bau mulut
* Kesulitan berbicara atau menelan
* Sakit tenggorokan
* Infeksi jamur di mulut
* Peningkatan plak, kerusakan gigi dan penyakit gusi 

Beberapa produk yang dapat digunakan pada pasien xerostomia misalnya saliva buatan, beberapa formulasi seperti obat kumur, aerosol, permen karet dan dentifrices yang juga dapat memicu sekresi saliva.

11. Peritonitis

Dalam istilah peritonitis meliputi kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muskular, dan tanda-tanda umum inflamasi. Pasien dengan peritonitis dapat mengalami gejala akut, penyakit ringan dan terbatas, atau penyakit berat dan sistemik dengan syok sepsis. Peritoneum bereaksi terhadap stimulus patologik dengan respon inflamasi bervariasi, tergantung penyakit yang mendasarinya.

Bila ditinjau dari penyebabnya, infeksi peritonitis terbagi atas penyebab primer (peritonitis spontan), sekunder (berkaitan dengan proses patologis organ viseral) atau penyebab tersier (infeksi rekuren atau persisten sesudah terapi awal yang adekuat. Secara umum, infeksi (umum) dan abses abdomen (lokal).

Infeksi peritonitis relatif sulit ditegakkan dan sangat bergantung dari penyakit yang mendasarinya. Selian tiga bentuk di atas, terdapat pula bentuk peritonitis lain, yakni peritonitis steril atau kimiawi. Peritonitis ini dapat terjadi karena iritasi bahan-bahan kimia, misalnya cairan empedu, barium, dan substansi kimia lain atau proses inflamasi transmural dari organ-organ dalam (Misal penyakit Crohn) tanpa adanya inokulasi bakteri di rongga abdomen. Tanda dan gejala klinis serta metode diagnostik dan pendekatan ke pasien peritonitis steril tidak berbeda dengan peritonitis infektif lainnya.
PENYEBAB PERITONITIS
Bentuk peritonitis yang paling sering ialah spontaneus Bacterial peritonitis (SBP) dan perintonitis sekunder. SBP terjadi bukan karena infeksi intra abdomen. Namun biasanya terjadi pada pasien dengan asites akibat penyakit hati kronik. Akibat Asites akan terjadi kontaminasi hingga ke rongga peritoneal sehingga menjadi translokasi bakteri menuju dinding perut atau pembuluh limfe mesenterium, kadang-kadang terjadi pula penyebaran hematogen jika telah terjadi bakteremia
.

Sekitar 10 – 30% pasien dengan sirosis dan asites akan mengalami komplikasi seperti ini. Semakin rendah kadar protein cairan asites semakin tinggi resiko terjadinya peritonitis dan abses. Hal tersebut terjadi karena ikatan opsonisasi yang rendah antar molekul komponen asites.
Sembilan puluh persen kasus SBP terjadi akibat infeksi Monomikroba. Patogen yang paling sering menyebabkan infeksi ialah
- Bakteri gram negatif yakni 40% Eschericia Coli, 7% Klebsiella pneumoniae +
Spesies pseodomonas +
Proteus 20% gram negatif lainnya
- Bakteri gram positif yakni 15% Streptococcus pneumoniae
, 15% Jenis streptococcus lain, 3% Golongan streptococcus, Kurang dari 5% kasus juga ditemukan mikroorganisme anaerob dan dari semua kasus, 10% mengandung infeksi campur beberapa mikroorganisme.

12. Kolik
Merupakan rasa nyeri pada perut akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan – makan yang merangsang  lambung, seperti cabe dan alcohol. Kolik Abdomen juga merupakan gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut).
Penyebab Kolik
Adanya infeksi,seperti infeksi ginjal,infeksi pada rahim dan saluran telur. Nyeri dapat pula disebabkan oleh terhentinya aliran darah,misalnya bila terjadi volvulus (lilitan usus ) yang menyumbat pembuluh darah atau terjadi pembekuan pada salah satu pembuluh darah usus. Tumor yang mempengaruhi alat-alat perut dapat menimbulkan nyeri dengan meregang permukaan organ,menekan struktur organ di sekelilingnya,dengan membuat luka,atau merobek alat tersebut.
Gejala Kolik
Nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.
Pengobatan Kolik Abdomen
Pengobatan yang diberikan adalah penghilangan rasa sakit dan penyebab utama dari organ yang terlibat. Bila infeksi dari kandung kemih atau kandung empedu maka pemberian antibiotik, bila ada batu di kandung empedu maka operasi untuk angkat kandung empedu.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saluran pencernaan dimulai dari mulut: yang  terdiri dari lidah, kelenjar saliva dan gigi yang berfungsi sebagai sensoris, proses mekanik, lubrikasi dan mencerna karbohidrat dan lipid pada makanan sebelum ditelan.  Esophagus, merupakan saluran muskular tempat pelintasan makanan menuju lambung..  Lambung,  terdiri dari 3 daerah yaitu :  kardia, fundus dan pylorus. Lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari pepsinogen, HCL  dan faktor intrinsik. Usus halus, terdiri dari duodenum, jejunum dan ileium.  Kebanyakan proses penyerapan terjadi di usus halus.  Usus besar,  terdiri dari sekum dan kolon.  Fungsi utama usus besar adalah penyerapan air dan memadatkan  material menjadi feses, absorbsi vitamin yang dihasilkan oleh  bakteri dan menyimpan  material sebelum dikeluarkan.  Rektum merupakan bagian akhir saluran pencernaan untuk penyimpanan sementara feses yang nantinya akan dikeluarkan melalui anus. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan juga sebagai kelenjar endokrin.  Sebagai kelenjar eksokrin pankreas menghasilkan  enzim pencernaan alpha amilase, lipase, nuklease dan enzim proteolitik. Hati, merupakan organ pencernaan karena menghasilkan empedu yang berfungsi  untuk mengemulsikan lemak sebelum kerja enzimatik lipase.



DAFTAR PUSTAKA
Rasuh, Raldo.2013. All about science (Digestive System) @blogspot.com
http:// medicastore.com/nutracare/isi_enzym.hph Fisiologi sistem pencernaan.
Satriya, Naufaldi Rafif.2012.Gangguan Sistem Pencernaan Manusia@blogspot.com http://www.pustakasekolah.com/fungsi-hati.html
Fungsi Sekresi Saluran Cerna@slideshare.com
Kumpulan gangguan dan infeksi  pada system pencernaan@Blogspot.com
Totalkesehatananda.com













ii