LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI
KELARUTAN LIPID
A. Tujuan
-
Membuktikan bahwa Lipid (lemak) tidak
larut dalam pelarut polar tapi hanya larut dalam pelarut non polar.
B. Dasar
Teori
Lipida
adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat diekstraksi dengan
pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol, aseton, dan
karbondisulfid.
Sifat dari lipid (lemak) :
a)
Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b)
Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c)
1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d)
Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Lipida
dapat dikelompokkan menurut sifat kimia dan sifat fisiknya sebagai berikut :
1.
Lipida Sederhana
Kelompok
ini disebut juga homolipida yaitu suatu bentuk ester yang mengandung karbon,
hydrogen, dan oksigen. Jika dihidrolisis, lipida yang termasuk ini hanya
menghasilkan asam lemak dan alcohol. Lipida sederhana ini dapat dibagi kedalam
tiga golongan, yaitu:
a.
Lemak, ester asam lemak dan gliserol
b.
Lilin, ester asam lemak
2.
Lipida Majemuk
Kelompok
ini berupa ester asam lemak dengan alcohol yang mengandung gugus lain,
contohnya fosfolipida, serebrosida (glikolipida), sulfolipida, amino, lipida,
dan lipoprotein.
3. Derivat Lipida
Derivat
lipida merupakan hasil hidrolisis kelompok yang telah disebut diatas, zat yang
termasuk ke dalam golongan ini ialah asam lemak, gliserol, steroid, alcohol,
aldehida, dan keton.
Banyak
lipida yang mempunyai sifat fisik amfipatik. Istilah amfipatik yang semula
digunakan oleh Hartley pada tahun 1936, memberikan turunan hidrokarbon yang
mempunyai satu bagian (polar) “bersimpati” dengan suasana air dan satu bagian
hidrokarbon (hidrofobik) yang tidak bersimpati dengan suasana air.
Di
samping itu berdasarkan sifat kimianya
yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu lipid yang
dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya
lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid.
C. Alat
dan Bahan
-
Tabung reaksi
-
Rak Tabung Reaksi
-
Air
-
HCl
-
Na2CO3
-
Alcohol
-
Normal Heksan
-
Dietil Eter
-
Oleum Coccos
-
Paraffinum Solidum
D. Prosedur
Kerja
-
Siapkan 12 buah tabung reaksi, yang terdiri
dari 8 buah tabung besar tanpa tutup dan 4 buah tabung kecil dengan tutup.
-
Masukkan bahan air, HCl, Na2CO3,
Alcohol, Normal Heksan dan Dietil Eter ke dalam masing- masing tabung
reaksi.
-
Tambahkan oleum coccos kedalam 6 buah
tabung pada baris pertama dan paraffinum solidum kedalam 6 buah tabung pada
baris ke 2.
-
Kocoklah masing- masing tabung dan amati
sifat kelarutannya.
Jika
bahan dan oleum coccos ataupun Paraffinum Solidum tidak berpisah, itu berarti
lipid larut dan sebaliknya.
E. Hasil
Uji
BAHAN
|
TIDAK
PISAH
|
PISAH
|
POSISI
OLEUM COCCOS
|
|
ATAS
|
BAWAH
|
|||
Air
|
-
|
+
|
+
|
-
|
HCl
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Na2CO3
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Alcohol
|
-
|
+
|
-
|
+
|
Normal Heksan
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Dietil Eter
|
+
|
-
|
-
|
-
|
BAHAN
|
TIDAK
PISAH
|
PISAH
|
POSISI PARAFFINUM SOLIDUM
|
|
ATAS
|
BAWAH
|
|||
Air
|
-
|
+
|
+
|
-
|
HCl
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Na2CO3
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Alcohol
|
-
|
+
|
-
|
+
|
Normal
Heksan
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Dietil Eter
|
+
|
-
|
-
|
-
|
F. Pembahasan
Pada praktikum yang kami lakukan, yang
pertama menggunakan Oleum Coccos. Oleum
Coccos yang kami tambahkan kedalam
masing- masing tabung, ternyata tidak
larut dalam Air, HCl, Na2CO3
serta Alcohol melainkan hanya larut dalam Normal Heksan dan
Dietil Eter. Hal ini disebabkan karena air, HCl, Na2CO3
serta Alcohol merupakan jenis
pelarut polar dan memang sifat senyawa Lipid adalah tidak larut dalam pelarut
polar.
Kemudian praktikum kedua, kami lakukan
dengan menambahkan Paraffinum Solidum,
hasilnyapun tidak jauh berbeda dengan praktikum pertama. Hal ini dikarenakan Paraffinum Solidum dan Oleum Coccos memang sama- sama golongan
Lipida, itulah sebabnya mengapa Paraffinum
Solidum dan Oleum Coccos tidak larut dalam Air, HCl, Na2CO3
serta Alcohol, namun hanya
larut dalam dietil eter dan Normal Heksan yang merupakan jenis pelarut non
polar.
G. Kesimpulan
Berdasarakan
hasil praktikum yang telah kami lakukan, air, HCl, Na2CO3 dan
Alcohol terpisah dari oleum coccos ataupun Paraffinum Solidum yang berarti
bahwa mereka adalah pelarut polar, karena lipid yang telah dicampurkan
kedalamnya tidak terlarut.
Sedangkan, Normal Heksan dan Dietil Eter
tidak terpisah dari oleum coccos ataupun Paraffinum Solidum. Hal ini berarti
bahwa mereka adalah pelarut non polar, karena
lipid yang telah dicampurkan kedalamnya dapat terlarut, ditandai dengan
tidak terpisahnya larutan tersebut dari oleum coccos ataupun Paraffinum Solidum
dan menunjukkan hasil yang bening atau tidak keruh.
DAFTAR
PUSTAKA
Mardiani,
Yulita.2011. Laporan Lipid @blogspot.com
Sebrino,
Dino.2013. Laporan Mingguan Biokimia@blogspot.com
Rys,
Liana.2010. Identifikasi Lemak @blogspot. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar