Sabtu, 03 Mei 2014

Laporan Hasil Uji Molisch, Benedict dan Iodium


LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
1.      UJI MOLISCH
A.    Tujuan :
Membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif .

B.     Dasar teori
Karbohidrat atau arang adalah zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi. Karbohidrat banyak di temukan pada serelia ( beras, gandum, jagung, kentang, dan sebagainya ).

            Karbohidrat tersususun dari 3 jenis unsur, yakni karbon, hidrogen, dan oksigen. Rumus umum karbohidrat adalah ( CH2O )n contoh senyawa karbohidrat adalah gula, pati dan selulosa. Satuan unit terkecil penyusun karbohidrat adalah monosakarida, atau disebut dengan gula sederhana yang hanya mengandung 3 sampai 7 atom hidrogen ( Lakitan, 1994 ).

            Karbohidarat dikelompokkan menjadi tiga kelompak yakni: monosakarida besrta turunannya, oligosakarida, serta polisakarida higrokopis. Karbohidrat bervariasi pada struktur isomer dan kemurniannya.

C.     Alat dan Bahan

- Tabung reaksi                        - Dekstrin
            - Pipet tetes                             - Laktosa
                                                            - Glukosa
                                                            - Amilum
                                                            - Sukrosa
                                                            - Fruktosa
                                                            - Larutan Karbohidrat 1 % 
                                                            - Pereaksi Molisch
                                                            - H2SO4 pekat


D.    Prosedur Kerja
1. Siapkan sebuah tabung reaksi
2. Masukkan 15 tetes larutan uji
3. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch.      
    Campur baik-baik.
4. Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan
    1 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung    
    (hati-hati agar tidak bercampur)
 5. Amati perbatasan kedua cairan
Tebentuknya cincin berwarna ungu   à Uji Molisch  + (pos)


E.     Hasil Uji
ZAT UJI
UJI MOLISH
KARBOHIDRAT
Dekstrin
+ (Ungu)
+
Laktosa
+ (Ungu)
+
Glukosa
+ (Ungu)
+
Amilum
+ (Ungu)
+
Sukrosa
+ (Ungu)
+
Fruktosa
+ (Ungu)
+

F.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil  praktikum yang telah kami lakukan, pada uji molisch semua bahan menunjukkan hasil positif. Hal ini terbukti dengan terbentuknya cincin ungu pada masing- masing zat setelah ditetesi H2SO4 pekat, dan ini juga berarti bahwa semua zat yang kami uji termasuk golongan karbohidrat.



2.      UJI IODIUM
A.    Tujuan
Membuktikan adanya polisakarida  (amilum, glikogen, dan dekstrin) .
B.     Dasar teori
Laut merupakan sumber utama iodium. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai cukup mengandung iodium(Sunita Almatsier,2004:264). Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat yang terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu amilosa (kirakira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
           
Amilosa adalah dari 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Molekul amilo pektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Butir-butir pati tidak larut dalam air dinggin tapi apabila suspensi dalam air dipanaskan maka akan terjadi suatu larutan koloid yag kental. Larutan koloid ini apabila diberi larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang terbentuk senyawa. (Anna Poedjiadi, 1994).Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam, berarti makanan tersebut banyak mengandungkarbohidrat.
           
Amilopektin dengan ioduim akan memberikan warna ungu dan merah lembayunng. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita.

C.     Alat dan Bahan

- Lempeng tetes                - Dekstrin
- Pipet tetes                       - Laktosa
                                                - Glukosa
                                                - Amilum
                                                - Sukrosa
                                                - Fruktosa
                                                - Larutan iodium

D.    Prosedur Kerja
1. Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes.
2. Tambahkan 2 tetes larutan iodium.
3. Amati warna spesifik yang terbentuk
Warna biru, merah anggur dan coklat à Uji Iodium + (pos)

E.     Hasil Uji
ZAT UJI
UJI IODIUM
POLISAKARIDA
Dekstrin
+ (Merah anggur)
+
Laktosa
        - ( Kuning)
-
Glukosa
-          ( Kuning)
-
Amilum
+ ( Biru)
+
Sukrosa
-          ( Kuning)
-
Fruktosa
-          ( Kuning)
-

F.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, pada uji Iodium hanya dekstrin dan amilum yang menunjukkan hasil positif. Hal ini terbukti dengan terjadinya perubahan warna pada dekstrin yang menjadi  merah anggur dan biru pada amilum setelah ditetesi dengan larutan iodium, sedangkan laktosa, glukosa, sukrosa dan fruktosa menunjukkan hasil negative dengan berubahnya warna zat menjadi kuning. Jadi yang termasuk polisakarida adalah dekstrin dan amilum saja.


3.      UJI BENEDICT
A.    Tujuan
Membuktikan adanya gula reduksi.
B.     Dasar teori
Teori yang mendasari uji benedict adalah gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas yang akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata/ orange.
Pada uji Benedict, indikator terkandungnya Gula Reduksi adalah dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata/ orange, hal tersebut dikarenakan terbentuknya hasil reaksi berupa Cu2O (kupro oksida).

C.     Alat dan Bahan

- Alat pemanas atau penangas air        -Dekstrin
- Tabung reaksi                                    - Laktosa
- Penjepit tabung                                 - Glukosa
- Pipet tetes                                         - Amilum
                                                                        - Sukrosa
                                                                        - Fruktosa
- Pereaksi Benedict
D. Prosedur Kerja
1. Siapkan sebuat tabung reaksi panjang
2. Masukkan  5 tetes larutan uji
3. Tambahakan 15 tetes pereaksi Benedict.       
            Campurlah dengan baik.
4. Didihkan di atas api kecil selama 2 menit atau  dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
5. Dinginkan perlahan-lahan.
6. Perhatikan warna /endapan yang terbentuk.
Reaksi positif jika ada perubahan warna dan  terbentuk endapan  hijau - merah bata, (tergantung pada kadar gula pereduksi).
E.Hasil Uji
ZAT UJI
UJI BENEDICT
GULA REDUKSI
Dekstrin
+ (Orange)
+
Laktosa
+ (Orange)
+
Glukosa
+ (Orange)
+
Amilum
-          (Biru)
-
Sukrosa
-          (Biru)
-
Fruktosa
+ (Orange)
+

F.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, pada uji Benedict  Dekstrin, laktosa, glukosa dan fruktosa menunjukkan hasil positive. Hal ini terbukti dengan terjadinya perubahan warna pada masing- masing zat uji yang warnanya berubah menjadi orange setelah ditetesi dengan pereaksi benedict dan kemudian dipanaskan.
 Hasil uji yang kami dapatkan memang sedikit berbeda dari teori yang ada, khususnya untuk hasil zat uji Dekstrin, teori mengatakan bahwa Dekstrin tidak termasuk gula reduksi (-) pada uji Benedictnya, tapi hasil yang kami dapatkan ketika praktikum adalah positive. Hal ini disebabkan karena Dekstrin yang kami gunakan sudah rusak dan secara otomatis keefektifitasannya juga berkurang. Sedangkan zat uji amilum dan sukrosa menunjukkan hasil negative. Jadi  yang termasuk gula reduksi adalah Laktosa, glukosa dan fruktosa saja.



DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Adi Ferianto. 2012. Smart Biologi@blogspot.com
Poedjiadi ,Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Nurhalim. 2009. Uji Benedict dan Iodium@blogspot.com
Bachtiar Hadi, Samsul. 2011. Praktikum Biokimia I @ Slide Share Power Point

2 komentar: