LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
1.
UJI
MOLISCH
A. Tujuan :
Membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif
.
B.
Dasar teori
Karbohidrat atau arang adalah zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun
lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di
konsumsi. Karbohidrat banyak di temukan pada serelia ( beras, gandum, jagung,
kentang, dan sebagainya ).
Karbohidrat tersususun dari 3 jenis unsur, yakni karbon, hidrogen, dan oksigen. Rumus umum karbohidrat adalah ( CH2O )n contoh senyawa karbohidrat adalah gula, pati dan selulosa. Satuan unit terkecil penyusun karbohidrat adalah monosakarida, atau disebut dengan gula sederhana yang hanya mengandung 3 sampai 7 atom hidrogen ( Lakitan, 1994 ).
Karbohidarat dikelompokkan menjadi tiga kelompak yakni: monosakarida besrta turunannya, oligosakarida, serta polisakarida higrokopis. Karbohidrat bervariasi pada struktur isomer dan kemurniannya.
C.
Alat dan Bahan
- Tabung reaksi - Dekstrin
- Pipet
tetes -
Laktosa
- Glukosa
- Amilum
- Sukrosa
- Fruktosa
-
Larutan Karbohidrat 1 %
-
Pereaksi Molisch
- H2SO4 pekat
D.
Prosedur Kerja
1. Siapkan sebuah tabung reaksi
2. Masukkan 15 tetes larutan uji
3. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch.
Campur baik-baik.
4. Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan
1 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung
(hati-hati
agar tidak
bercampur)
5. Amati
perbatasan kedua cairan
Tebentuknya cincin berwarna ungu à Uji
Molisch + (pos)
E.
Hasil Uji
ZAT UJI
|
UJI MOLISH
|
KARBOHIDRAT
|
Dekstrin
|
+ (Ungu)
|
+
|
Laktosa
|
+ (Ungu)
|
+
|
Glukosa
|
+ (Ungu)
|
+
|
Amilum
|
+ (Ungu)
|
+
|
Sukrosa
|
+ (Ungu)
|
+
|
Fruktosa
|
+ (Ungu)
|
+
|
F.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah kami lakukan, pada uji molisch semua bahan menunjukkan hasil positif. Hal
ini terbukti dengan terbentuknya cincin ungu pada masing- masing zat setelah ditetesi
H2SO4 pekat, dan ini juga berarti bahwa semua zat yang
kami uji termasuk golongan karbohidrat.
2.
UJI
IODIUM
A. Tujuan
Membuktikan adanya polisakarida
(amilum, glikogen, dan
dekstrin) .
B.
Dasar teori
Laut merupakan sumber
utama iodium. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium sehingga
tanaman yang tumbuh di daerah pantai cukup mengandung iodium(Sunita
Almatsier,2004:264). Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat yang terdiri
atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu
amilosa (kirakira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
Amilosa adalah dari
250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4-glikosidik, jadi
molekulnya merupakan rantai terbuka. Molekul amilo pektin lebih besar dari pada
molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Butir-butir
pati tidak larut dalam air dinggin tapi apabila suspensi dalam air dipanaskan
maka akan terjadi suatu larutan koloid yag kental. Larutan koloid ini apabila
diberi larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru tersebut disebabkan oleh
molekul amilosa yang terbentuk senyawa. (Anna Poedjiadi, 1994).Bila makanan
yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam, berarti makanan tersebut banyak mengandungkarbohidrat.
Amilopektin dengan
ioduim akan memberikan warna ungu dan merah lembayunng. Amilum dapat
dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan
dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja
terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita.
C.
Alat dan Bahan
- Lempeng tetes - Dekstrin
- Pipet tetes - Laktosa
-
Glukosa
-
Amilum
-
Sukrosa
-
Fruktosa
- Larutan iodium
D.
Prosedur Kerja
1. Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes.
2. Tambahkan 2 tetes larutan iodium.
3. Amati warna spesifik yang terbentuk
Warna biru, merah anggur dan coklat à Uji Iodium +
(pos)
E.
Hasil Uji
ZAT UJI
|
UJI IODIUM
|
POLISAKARIDA
|
Dekstrin
|
+ (Merah
anggur)
|
+
|
Laktosa
|
- ( Kuning)
|
-
|
Glukosa
|
-
( Kuning)
|
-
|
Amilum
|
+ ( Biru)
|
+
|
Sukrosa
|
-
( Kuning)
|
-
|
Fruktosa
|
-
( Kuning)
|
-
|
F.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, pada uji Iodium
hanya dekstrin dan amilum yang menunjukkan hasil positif. Hal ini terbukti
dengan terjadinya perubahan warna pada dekstrin yang menjadi merah anggur dan biru pada amilum setelah
ditetesi dengan larutan iodium, sedangkan laktosa, glukosa, sukrosa dan
fruktosa menunjukkan hasil negative dengan berubahnya warna zat menjadi kuning.
Jadi yang termasuk polisakarida adalah dekstrin dan amilum saja.
3. UJI
BENEDICT
A.
Tujuan
Membuktikan adanya gula reduksi.
B.
Dasar teori
Teori yang mendasari uji benedict adalah gula yang
mengandung gugus aldehida atau keton bebas yang akan mereduksi ion Cu2+ dalam
suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna
merah bata/ orange.
Pada uji Benedict, indikator terkandungnya Gula Reduksi
adalah dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata/ orange, hal tersebut
dikarenakan terbentuknya hasil reaksi berupa Cu2O (kupro oksida).
C.
Alat dan Bahan
- Alat pemanas atau penangas air -Dekstrin
- Tabung reaksi -
Laktosa
- Penjepit tabung -
Glukosa
- Pipet tetes -
Amilum
- Sukrosa
- Fruktosa
- Pereaksi Benedict
D. Prosedur Kerja
1. Siapkan sebuat tabung reaksi panjang
2. Masukkan 5 tetes larutan uji
3. Tambahakan 15 tetes pereaksi Benedict.
Campurlah dengan baik.
4. Didihkan di atas api kecil selama 2 menit atau
dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
5. Dinginkan perlahan-lahan.
6. Perhatikan warna /endapan yang terbentuk.
Reaksi positif jika ada perubahan warna dan
terbentuk endapan hijau - merah bata, (tergantung pada kadar gula pereduksi).
E.Hasil Uji
ZAT UJI
|
UJI BENEDICT
|
GULA REDUKSI
|
Dekstrin
|
+ (Orange)
|
+
|
Laktosa
|
+ (Orange)
|
+
|
Glukosa
|
+ (Orange)
|
+
|
Amilum
|
-
(Biru)
|
-
|
Sukrosa
|
-
(Biru)
|
-
|
Fruktosa
|
+ (Orange)
|
+
|
F.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan,
pada uji Benedict Dekstrin, laktosa,
glukosa dan fruktosa menunjukkan hasil positive. Hal ini terbukti dengan terjadinya
perubahan warna pada masing- masing zat uji yang warnanya berubah menjadi
orange setelah ditetesi dengan pereaksi benedict dan kemudian dipanaskan.
Hasil uji
yang kami dapatkan memang sedikit berbeda dari teori yang ada, khususnya untuk
hasil zat uji Dekstrin, teori mengatakan bahwa Dekstrin tidak termasuk gula
reduksi (-) pada uji Benedictnya, tapi hasil yang kami dapatkan ketika
praktikum adalah positive. Hal ini disebabkan karena Dekstrin yang kami gunakan
sudah rusak dan secara otomatis keefektifitasannya juga berkurang. Sedangkan zat
uji amilum dan sukrosa menunjukkan hasil negative. Jadi yang termasuk gula reduksi adalah Laktosa,
glukosa dan fruktosa saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Ginting, Adi Ferianto.
2012. Smart Biologi@blogspot.com
Poedjiadi ,Anna. 1994. Dasar-dasar
Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Nurhalim. 2009. Uji
Benedict dan Iodium@blogspot.com
Bachtiar Hadi, Samsul. 2011. Praktikum Biokimia I @ Slide Share Power Point
Permisi, izin copi paste tulisannya ya.
BalasHapusTerimakasih banyak ini sangat membantu.
copas yo
BalasHapus